Senin, 06 Januari 2014

PENENTUAN STRUKTUR ALKALOID



PENENTUAN STRUKTUR ALKALOID ->> EFEDRIN



Efedrin adalah alkaloid yang ditemukan pada tanaman Ma Huang yang berasal dari Cina dan dan telah digunakan selama 5000 tahun, telah tercatat pada ”Pentsao Kang Mu” yang ditukis oleh Shih-Cheng li pada tahun 1596 M. Telah digunakan sebagai stimulan sirkulasi, diaforetik, antipiretik, sedatif untuk pengobatan batuk.

Tanaman yang serupa dengan Ma Huang, mempunyai genus ephedra juga ditemukan di Yunani, yaitu E. fragius var.graeca digunakan sebagai astringen, dimcampurkan bersama anggur untuk diuresis dan pengobatan disentri.

Tanaman efedra yang ditemukan di Rusia telah digunakan sejak awal abd 19, yaitu E. vulgaris. Infus tamanan ini dicampurkan dengan susu dan butter untuk pengobatan rematik (dilaporkan oleh Bectin tahun 1891), syphilis dan penyakit saluran napas.

Di Amerika beberpa tanaman efedra telah digunakan oleh suku Indian untuk berbagai tujuan. E. antisyphitica, E. caufornica, dan E. nevadensis digunakan untuk pengobatan syphilis dan gonorrhoea.
Pada tahun 1885 pertama kali tanaman ma huang diisolasi oleh G.Yamanashi dan menemukan bahan-bahan berupa kristal yang murni, selanjutnya dilakukan isolasi oleh Nagai dan Y.Hori dan telah menemukan alkaloid yang murni (pada tahun 1887), alkaloid tersebut kemudian diberi nama efedrin oleh Nagai. Senyawa yang sama juga ditemukan oleh E. Merck pada tahun 1888.

Pada tahun 1917 peneliti asal Jepang, Amatsu dan Kubota menemukan efek simpatomimetik dari efedrin yang digunakan untuk pengobatan asma. Hasil ini didukung oleh Hirose dan To yang memberikan kesimpulan sama. Publikasi ini menarik perhatian publik amerika dan Eropa untuk menggunakan efedrin sebagai antiasma. Pada tahun 1923 telah digunakan dalam bentuk tablet oleh negara-negara barat.

SINTESIS EFEDRIN

Efedrin dapat diperoleh dengan 2 cara, yang pertama dengan ekstraksi dari tanaman, yang keduua dengan sintesis menggunakan bahan-bahan kimia.

A. EKSTRAKSI DARI TANAMAN
Sampel tanaman obat yang telah diserbukkan diekstraksi dengan alkohol 60%, ekstrak yang diperoleh ditambahkan dengan amonium hidroksida kuat atau natrium karbonat dan akan terjadi pengendapan, tetapi masih ada efedrin yang tertinggal pada filtrat. Selanjutnya endapan dan filtrat ditambahkan dengan eter atau kloroform untuk menarik alkaloid efedrin. Untuk menetralkan sisa pelarut ditambahkan dengan HC1 atau H2SO4 encer dan terbentuklah garam alkaloida. Untuk memurnikan alkaloid efedrin, dilakukan rekristalisasi dengan menambahakan alkohol absolut. Kemudian dilakukan pengujian kadar logam tetapi sayangnya tidak ada bioasai yang dikembangkan untuk memperoleh hasil yang memuaskan.

Hasil isolasi efedrin tanaman yang diperoleh dari Cina sekitar 80 %, sedangkan hasil isolasi tanaman dari amerika lebih sedikit jumlahnya.

B. SINTESIS DARI BAHAN-BAHAN KIMIA
Usaha pertama untuk sintesis efedrina dilakukan oleh Fourneau pada tahun1904, diikuti oleh Schmidt pada tahun 1905. Nagai pada tahun 1911 melakukan sintesis efedrina rasemik, tetapi belum tercatat dalam literatur. Eberhard menemukan efedrina rasemik dan pseudoefedrin pada tahun 1917 melalui hidrogenasi alpha-methylaminopropiophenone. Pada tahun 1920, Späth dan Göhring telah mensintesis efedrina, pseudoefedrin dan bahan-bahan rasemik,

Berikut adalah beberapa contoh sintesis efedrin :

1. Sintesis efedrin oleh Neuberg dan Hirsch (tahun 1921)
Menggunakan teknik sintesis stereoselektif (asymmetric).

  • Fenilasetilkarbinol diperoleh dari reaksi antara benzaldehid yang ditambahkan larutan karbohidrat(glukosa) dan difermentasikan oleh yeast. Optik aktif terjadi pada C1 yang merupakan konfigurasi natural dari L-efedrin.
 
  • Kemudian katalisis hidrogenasi dengan bantuan metilamin, platinum dan H­­2, sehingga terbentuk L-efedrin secara langsung dan terbentuk konfigurasi asymmetric pada C2.
 
2. Sintesis efedrin oleh Manske, Johnson dan Skita (tahun 1929)
Sintesis ini menggunakan derivat asam propionat pada alkilasi Friedel-Crafts dengan rantai samping mengandung 3 atom karbon.
  • Proses sintesis dimulai dengan mereaksikan fenil dengan propionil klorida. Dengan bantuan Aluminium klorida akan terbentuk senyawa propiophenone.
 
  • Propiophenone diubah oleh isoamil nitrit (isonitroso keton), kemudian dihidrolisis.
 

  • Selanjutnya efedrin diperoleh dengan hidrogenasi katalitik dengan adanya metilamin dan katalis platinum serta H2
 
3. Sintesis efedrin oleh Nagai dan Kanao (tahun 1929)
Melaporkan sintesis efedriin dari benzaldehid dan nitro etana, dapat dilihat pada reaksi berikut :
Melaporkan sintesis efedriin dari benzaldehid dan nitro etana, dapat dilihat pada reaksi berikut :
 
http://feedreader.com/feed/Arimjie_Blog/88689895

4 komentar:

  1. permasalahan :
    Publikasi ini menarik perhatian publik amerika dan Eropa untuk menggunakan efedrin sebagai antiasma. Bagaimana cara kerjanya ? Terutama jika dilihat dari struktur

    BalasHapus
  2. pendapat saya dari literatur yang saya cari
    Golongan simptomatik:
    Obat-obatan dari golongan ini adalah adrenalin, efedrin, isoprenalin, terbutalin, salbutamol, orsiprenalin dan sebagainya. Obat-oabat ini bekerja sebagai anti asma melalui perangsangan terhadap reseptor simpatis.
    Reseptor simpatis ada 2, A dan B. Reseptor ini tersebar di seluruh tubuh, ada organ yan hanya memiliki 1 jenis reseptor, misalnya jantung, reseptor B1, otot-otot bronkus reseptor B2, pembuluh darah reseptor A, arteriol kulit, mukosa, dan otak, reseptor A, dan adapula organ-organ yang memiliki lebih dari 1 reseptor.
    Selain merangsang reseptor B1 dan B2 juga merangsang reseptor A, sehingga selain merangsang bronkus, obat ini pula merangsangsang jantung, pembuluh darah dan lain-lain.
    Efedrin : *Asmadex, * Asmasolon, * Bronchicum”
    Derivat – adrenalin ini memiliki efek sentral lebih kuat dengan efek bronchodilatasi lebih ringan dan bertahan lebih lama (4 jam). Efedrin dapat diberikan secara oral maka banyak digunakan sebagai obat asma (bebas berbatas tanpa resep) dalam berbagai sediaan populer, walaupun efek sampingnya dapat membahayakan.
    Resorpsinya baik dan dalam waktu ¼ – 1 jam sudah terjadi bronchodilatasi. Di dalam hati, sebagian zat dirombak ekskresinya terutama lewat urin secara utuh. Plasma ½-nya 3-6 jam.
    Efek samping, pada orang yang peka, efedrin dalam dosis rendah sudah dapat menimbulkan kesulitan tidur, tremor, gelisah dan gangguan berkemih. Pada overdose, timbul efek berbahaya terhadap SSP dan jantung (palpitasi) (3,4).

    http://ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/07/05/obat-obat-bronkodilator/

    BalasHapus
  3. Efedrin adalah amina simpatomimetik. Mekanisme utama dari tindakan sangat tergantung pada stimulasi tidak langsung terhadap sistem reseptor adrenergik, yang merupakan bagian dari sistem saraf simpatik (SNS), dengan meningkatkan kegiatan noradrenalin di-post-sinaptik α dan β-reseptor. Kehadiran interaksi langsung dengan α-reseptor adalah tidak mungkin, tapi masih kontroversial. Aksi pada sistem saraf pusat (SSP) adalah terbatas karena hanya efedrin melintasi penghalang darah-otak lemah dan tidak sangat efisien .
    Kehadiran kelompok N-metil penurunan afinitas mengikat pada reseptor α-, dibandingkan dengan norephedrine. Di sisi lain mengikat efedrin lebih baik daripada N-methylephedrine, yang memiliki kelompok metil tambahan pada atom-N. Juga orientasi sterik kelompok hidroksil adalah penting untuk aktivitas reseptor mengikat dan fungsional.

    http://purplyfalen.blogspot.com/2010/11/ephedrin_01.html

    BalasHapus
  4. Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Ini terjadi karena saluran nafas tersebut sangat sensitive terhadap faktor khusus yang menyebabkan jalan udara menyempit sehingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak nafas.
    Efedrin Hcl
    Nama Obat : Efedrin Hcl
    Mekanisme Kerja : Efedrin Hcl bekerja mempengaruhi system syaraf adregenik secara langsung maupun tidak langsung
    Dosis :
    Dewasa 3-4 kali sehari 1 tablet
    Anak-anak 2 kali sehari ½-1 tablet
    Dosis Lazim Dan Maksimum untuk Dewasa :
    Nama Obat Dosis Lazim Dosis Maksimum
    Efedrin Hcl Sekali Sehari Sekali Sehari
    10 mg – 30 mg
    10 mg 30 mg – 100 mg
    20 mg 50 mg
    40 mg 150 mg
    120 mg
    (http://2117site.blogspot.com/2012/05/anti-asma.html)
    Ephedrine HCl

    Komposisi:
    Tiap tablet mengandung Efedrine Hcl 25 mg

    Cara Kerja Obat:
    Ephedrine bekerja sebagai bronkodilator yang mempengaruhi sistem saraf adrenergik secara langsung maupun tidak langsung.

    Indikasi:
    Pengobatan bronkospasme (asma bronkial)

    Kontraindikasi
    - Penderita yang hipersensitif terhadap ephedrine
    - Penderita tukak lambung hipertiroid, penyakit jantung, diabetes dan hipertensi.

    Dosis:
    0,25-1mg/kgBB/hr dibagi dalam 3 - 4 dosis

    Efek Samping:
    - Gastrointestinal : mual, muntah, diare
    - Susunan saraf pusat : sakit kepala, insomnia
    - Kardiovaskuler : palpitasi, takikardia, aritmia ventrikuler
    - Pernafasan : Tachypnea
    - Lain-lain : ruam kulit, hiperglikemi
    Peringatan dan Perhatian:
    - Hati-hati pemberian pada penderita hipoksemia, penderita gangguan fungsi hati dan ginjal, penderita di atas 55 tahun terutama pria dan penderita penyakit paru-paru kronik.
    - Hati-hati pemberian pada wanita hamil, menyusui dan anak-anak.
    - Jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan bila dalam 1 (satu) jam gejala-gejalanya masih tetap atau bertambah buruk, agar menghubungi dokter atau Rumah Sakit terdekat.
    - Dapat terjadi retensi urine pada penderita hipertrofi prostate dan dapat mengiritasi saluran gastrointestinal.
    - Bila belum pernah menggunakan obat ini agar konsultasikan dahulu ke dokter untuk memastikan bahwa anda menderita asma.
    - Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi jantung berdebar-debar.

    (http://publichealthnote.blogspot.com/2011/08/ephedrine-hcl.html)


    Agonis adrenergik merupakan obat yang memacu atau meningkatkan syaraf adrenergik. Oleh karena itu obat-obat yang bekerja secara agonis adrenergik ini beraksi menyerupai neurotransmitternya, yaitu nor-adrenalin.
    Obat-obat yang bekerja berdasarkan agonis adrenergik ini dibedakan menjadi 2 yaitu agonis secara langsung dan agonis yang bekerja secara langsung. Hal ini dibedakan hanya pada interaksi dengan reseptornya.

    1) Agonis Adrenergik Langsung
    Agonis Adrenergik langsung berarti obat-obat ini berinteraksi secara langsung dengan reseptor adrenergik dan kemudian menghasilkan efek dengan cara memacu efek nor-epinefrin itu sendiri.
    2) Agonis Adrenergik tidak langsung
    Obat golongan ini bekerja dengan meningkatkan kadar nor-epinefrin pada celah sinaptik. Peningkatan kadar nor-epinefrin ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1) Dengan melepaskan cadangan nor-epinefrin pada vesikel 2)Dengan menghambat re-uptake nor epinefrin menuju ke ujung syaraf. Oleh karena itu obat-obat yang bekerja secara tidak langsung ini dibedakan 2 macam berdasarkan kedua cara tadi
    - Pada cara pertama, obat-obat akan memacu ujung syaraf untuk melepaskan cadangan nor-epinefrin, hasilnya yaitu konsentrasi nor-epinefrin pada celah sinaptik akan meningkat. Contoh obatnya yaitu Amfetamin, Efedrin, dan Fenilpropanolamin.
    - Cara kedua didasarkan bahwa obat-obatan tertentu bekerja dengan menghambat pelepasan kembali atau bisa disebut dengan re-uptake nor-epinefrin kembali menuju ke ujung syaraf, sehingga mengakibatkan konsentrasi nor-epinefrin pada celah sinaptik meningkat. Contoh obatnya yaitu Imipramin dan Desimpramin.
    (http://krissandy-gatez.blogspot.com/2012/06/obat-obat-syaraf-otonom-adrenergik.html)

    BalasHapus